1.Kondisi[kembali]
Percobaan 3 Kondisi 2
Buatlah rangkaian multivibrator monostabil sesuai
dengan gambar pada percobaan dengan kapasitor sebesar 900 uF dan resistor
sebesar 7,2 kΩ
2. Rangkaian Simulasi[kembali]
Rangkaian sederhana multivibrator monostabil
Sebelum diberi trigger:
Setelah diberi trigger:
Beberapa saat setelah diberikan trigger:
Rangkaian multivibrator monostabil dengan IC 74HC123
Sebelum diberi trigger:
3. Video Simulasi[kembali]
4. Prinsip Kerja[kembali]
Rangkaian sederhana multivibrator monostabil
Multivibrator monostabil memiliki satu
keadaan stabil dan menghasilkan pulsa output tunggal saat dipicu secara
eksternal. Setelah pulsa berakhir, rangkaian akan kembali ke keadaan stabil
sesuai dengan waktu yang diatur oleh konstanta waktu rangkaian RC. Dalam
rangkaian ini, digunakan Saklar SPDT, sumber tegangan Vcc, dua gerbang logika
NAND, resistor, kapasitor, dan LED sebagai indikator.
Pada multivibrator monostabil, terdapat kondisi floating awal di mana kedua input gerbang NAND1 adalah 0, sehingga outputnya adalah 1 yang mengalir ke kapasitor. Logika 1 menyebabkan kapasitor mengisi daya (charging), mengeluarkan output logika 0 yang diteruskan ke kedua input gerbang NAND2, sehingga outputnya adalah 1 dan LED menyala. Output ini juga diteruskan kembali ke NAND1, mengubah input menjadi 1 dan 1, sehingga output NAND1 menjadi 0. Logika 0 ini menyebabkan kapasitor melepaskan daya (discharging), mengeluarkan logika 1, yang kemudian membuat output NAND2 menjadi 0 dan LED mati. Proses ini terus berulang.
Rangkaian multivibrator monostabil dengan IC 74HC123
Multivibrator Monostabil
memiliki satu keadaan stabil dan akan menghasilkan pulsa keluaran tunggal saat
dipicu secara eksternal (trigger). Setelah terpicu, Multivibrator Monostabil
akan kembali ke keadaan stabilnya setelah jangka waktu tertentu yang ditentukan
oleh konstanta waktu dari rangkaian RC (Coupled RC). Dalam rangkaian ini, kita
menggunakan Saklar SPDT, IC 74HC123, Resistor, Kapasitor, Dioda, Potensiometer,
dan LED sebagai indikator.
Untuk mengamati
ketidakstabilan rangkaian, kita perlu memberikan trigger. Saat semua saklar
diatur pada posisi 1, saklar 1 terhubung ke kaki A, saklar 2 ke kaki B, dan
saklar 3 ke kaki MR (Master Reset), sistem berada dalam kondisi stabil. Ketika
kita memberikan trigger pada saklar 1 dengan mengubahnya dari 1 ke 0, LED 2
yang sebelumnya menyala akan mati, LED D3 akan menyala sejenak lalu mati
kembali, dan LED 2 kembali menyala. Ini terjadi karena saklar 2 dan 3 berlogika
1, dan saat saklar 1 di-trigger dari 1 ke 0 (trigger falltime), kaki A pada IC
bekerja dalam mode ACTIVE LOW, menyebabkan perubahan sementara pada keluaran
kaki Q dan Q' selama periode waktu t sebelum kembali stabil.
Jika kita memodifikasi
saklar lain, misalnya dengan menempatkan saklar 1 pada logika 0 dan terhubung
ke kaki A, saklar 2 pada logika 0 ke kaki B, dan saklar 3 pada logika 1 ke MR,
sistem juga berada dalam keadaan stabil. Ketika kita memberikan trigger pada
saklar 2, mengubahnya dari 0 ke 1, LED 2 yang sebelumnya menyala akan mati, LED
D3 menyala sejenak sebelum mati kembali, dan LED 2 kembali menyala. Hal ini
terjadi karena saklar 3 berlogika 1, saklar 1 berlogika 0, dan saat saklar 2
di-trigger dari 0 ke 1 (trigger risetime), kaki B pada IC bekerja dalam mode
ACTIVE HIGH, mengakibatkan perubahan sementara pada keluaran kaki Q dan Q'
selama waktu t, kemudian kembali stabil. Nilai t dipengaruhi oleh kapasitor
yang digunakan; semakin besar kapasitor, semakin lama waktu untuk kembali ke
keadaan stabil.
5. Link Download[kembali]
Rangkaian sederhana multivibrator monostabil [Download]
Rangkaian multivibrator monostabil [Download]
Video simulasi [Download]
HTML [Download]
Datasheet Dioda [Download]
Datasheet Switch [Download]
Datasheet resistor [Download]
Datasheet 74HC123 [Download]
Datasheet LED [Download]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar